Selasa, 28 Januari 2014

I Proud Have Father Like Him.

And I proud have father like him.

Dari gak mungkin menjadi mungkin. Kalau dipikir" aku gak punya gambaran ideal seorang ayah. But saat ngeliat sosok om gw, dalam hati terkecil gw dialah sosok ayah, panutan yang mungkin gw cari slama ini. Terlahir dengan nama Toto Suwardoyo dia menjalani hidup yah bisa dibilang sama seperti bapak" lain. Namun ada yang berbeda. Dia begitu amat sangat memikirkan keluarga kecilnya,dia selalu berfikir bahwa. Sesulit apapun dia mencari rezki, sesulit apapun dia berjalan kesana kemari, walau hanya mengandalkan penghasilan dari melatih orang" belajar ilmu bela diri merpati putih dan belajar ilmu kebatinan. Meski harus berangkat pagi dan pulang tengah malam. Dia selalu punya cita-cita bahwa seluruh anaknya harus menyandang gelar minimal s1. Gak terhitung perjuangan yang dia lakukan demi anak-anaknya. Walau waktu tidur dia dalam satu hari hanya 2-3 jam namun dia mampu membuktikan eksistensi dia sebagai seorang ayah yang ideal. Dia begitu disegani oleh teman-temannya,karena perjuangan dia untuk keluarganya. walau hanya berpenghasilan tak seberapa namun dia mampu membelikan semua anak-anak nya kendaraan bermotor, mampu menyekolahkan anak-anaknya di tempat terbaik. Hingga di usia dia yang sudah menginjak usia 58 tahun dan ditengah kendala pengelihatan jarak pandang yang sedikit bermasalah. dia tetap bekerja mencari rezki yang halal untu kesuksessan anak"nya tetap melatih orang" yang ingin berlatih merpati putih serta kebatinan meski harus berlatih diatas gunung pancar sekalipun. walau bayaran yang ia terima tak seberapa namun ia tetap bersyukur. Berbanggalah kalian Alphyn Suwardoyo Alsky Suwardoyo Diajeng Suwardoyo astri gupita. Mempunyai seorang ayah yang tetap fight berjuang demi kesuksessan kalian. Seorang ayah yang mampu ngebuat kalian semua bisa dengan sangat bangga bilang ke seluruh dunia. he's my father. And I proud have father like him.

ini adalah postingan ( https://www.facebook.com/BestLifeIna/posts/10152048941792384?stream_ref=10 ) saudara ( https://www.facebook.com/putrielgar?hc_location=stream ) saya, saya memasukan ini karena saya sangat berterima kasih karena ada yang melihat sosok papa saya sebagai contoh yang baik. saya bangga punya papa sepeti papa saya.

Dari ( - ) ke ( + )

Dari ( - ) ke ( + )

Ini pengalaman saya mengenai perubahan dari ( – ) ke ( + ) atau dari minus ke positif, di mulai dari saya masih di MIN/SD saat itu saya hanya seorang anak yang selalu mengeluh tentang kelemahan saya karena saya dulu adalah orang yang gampang menangis, mungkin itu adalah hal yang biasa bagi orang – orang yang membaca blog saya ini.

Tetapi saya sangat membeci dengan sifat ini, karena saya merasa seperti anak laki – laki yang tak berguna. Saat itu saya ingin sekali bisa seperti orang yang sering menghina saya dan menjahili saya. Akhir nya ketika saya masuk MTs/SMP saya mulai ikut eskull silat, saya focus dengan silat sampai saya merasa kuat dan berani. Saya pun mulai masuk ke dunia yang saya ingin ketika saya masih di MIN/SD saya banyak terjun berkelahi dengan orang yang membuat saya kesal.

Tetapi suatu hari saya sadar bahwa yang saya lakukan adalah hal yang salah, saya sadar dengan apa yang guru saya sampai kan bahwa ilmu bela diri adalah untuk membela orang yang lemah dan orang yang kita saya. Saya mulai sadar ketika saya memikirkan tentang masa lalu saya, saya berfikir bagaimana rasa nya orang tua mereka yang mengalami anak yang di perlakukan seperti itu.

Saya tiba – tiba mengingat mama saya saat itu, semenjak itu saya mulai melawan rasa emosi saya. Saya sulit sekali untuk melawan nya, akhir nya saya menemukan cara nya agar saya bisa menahan nya dengan cara menanam kan perasaan yang akan selalu ingat dengan orang yang saya sayangin apabila di sakiti oleh perilaku yang saya buat ( karma ).


Terus menurus saya akhirnya bisa mengontrol nya, saya merasa seperti orang yang baru. Akhir nya saya mengerti bahwa hal ( - ) bisa membuat ( + ) yang membuat orang akan mengerti arti dari pengalaman masa lalu untuk masa depan.

Pertama, teman, dan kampus

Pertama, teman, dan kampus

Ini pengalaman pertama saya di kampus, di bulan agustus ketika saat bulan puasa. Saya berkuliah di gunadarma ( depok ) dan seperti biasa nya calon mahasiswa yang seperti biasa pasti memikirkan bagaimana cara agar dapat teman pertama di kampus.
Saya binggung saat itu karena saya benar – benar tidak ada punya teman dari sekolah lama saya, yang saya tau kalau dari sekolah saya yang masuk gunadarma hanya saya. Karena itu saya terus mencari – cari info temen yang akan sekelas dengan saya, hanya dengan mengandalkan facebook saya menunggu ada orang yang sekelas saya.
Hampir waktu kuliah perdana saya di mulai saya tidak mendapat respon dari facebook, ternyata ketika saya mengecek pesan di facebook ada yang mengirim pesan,

??? : lu kelas 1KA09 ya ?
Saya : iya lu juga ?
??? : iya gua juga kelas 1KA09, nama gua irfan
Saya : nama gua alsky
Irfan : oya ini no telepon gua ************
Saya : ini no gua ************

Akhir nya saya lega karena setidak nya saya dapat kenalan dari facebook. Akhirnya yang di tunggu datang juga, saya sudah tidak sabar menjadi mahasiswa dan melihat hal – hal yang baru lagi.
Ketika saya sampai saya pun mendapat sms dari irvan

Irvan ( sms ) : bro lu dimana? Gua udah sampei nih
Saya ( sms ) : gua udah sampe juga nih bro, gua lagi deket mading. Pake jaket abu – abu
Irfan ( sms ) : ok kalau gitu gua kesana ya bro
Saya ( sms ) : ok gua tunggu ya

Hampir 10 menit saya menunggu tetapi irfan nggak datang – datang juga, saya sempat kesal karena saya merasa seperti orang yang di bodohi dan yang saya piker saat itu saya sedang di kerjai oleh dia.
Dengan kesal nya saya masuk ke kelas dengan perasaan campur aduk, ketika saya melihat ke kelas saya sedikit punya rasa takut karena tidak kenal dengan siapa pun.
Ketika saya ingin membuka pintu untuk masuk, tiba – tiba ada orang yang sedang terburu – buru masuk ke kelas yang sama dengan saya dengan raut wajah yang kesal sama seperti saya, kami pun masuk bersama – sama dan duduk bersampingan.
Saya mendengar dia sedang berbicara sendiri dengan kesal, saat itu saya juga punya firasat bahwa saya harus berbicara dengan dia. Dengan memberani kan diri saya bertanya,

Saya : lu irfan ya?
Irfan : iya
Saya : gua alsky

Entah mengapa kami terdiam sementara dan tertawa bersama – sama, yang ada di pikiran saya saat itu adalah ke jadian yang aneh terjadi di pengalaman pertama saya di kampus.

Ini foto saya dengan teman pertama kampus saya



Dan ini foto teman pertama kampus saya


https://www.facebook.com/irfanmadjid



Jumat, 24 Januari 2014

Video Action Me


Ini adalah tugas kuliah saya mengenai bagaimana cara untuk membuat video, saya menggunakan Ulead Studio dalam pembuat ini. Saya mengunakan software tersebut karena sangat mudah daam pembuatannya.
Saat itu saya hanya bersama teman saya ( aji dan mukhtar )
Sekian lama kami membuat video ini akhir nya kami selesai dengan hasil yang sangat memuaskan sekali, dengan tema action.

My Komik


Ini adalah komik iseng – isengan saya, komik ini menceritakan tentang seorang pesilat yang akan mengikuti perlombaan silat ( kisah nyata )

Selamat menikmati
1 – 4 lembar:





+ Personil, + Perubahan


+ Personil, + Perubahan ( MelloDramatic )

Ini cerita tentang band lagi, mungkin banyak band yang pernah “+ personil” atau “bertambah personil”.

Waktu saya duduk di bangku MAN/SMA saya punya band yang benama ( D’Flix : http://hot-news2.blogspot.com/2014/01/belajar-alat-musik.html ). saat itu personil band kami hanya 4 dan bertambah menjadi 5, ini adalah jalan cerita nya.

Saat itu saya bersama teman band saya sedang ingin membuat video amatir atau video iseng – iseng saja,

Saya : “kita buat video yuuk ?”
Aji : “boleh mau bikin video lagu apaan nih ?”
Mukhtar : “apaan aja boleh deh”
All : “ehhmmm….”
Aji : “ gimana kalau lagu “ST 12 – Rasa Tertinggal” ”

Akhirnya dari saran aji kami pun membuat video, setelah kami membuat video itu saya menyimpang video band kami di HP ( HandPhone ) saya.
Ketika saya sedang asik – asik bermain di kelas setelah seharian belajar, HP saya di pinjam oleh teman saya,

Ewong : “sky lu ngband ya ?”
Saya : “loh kok lu bias tau van ?”
Ewong : “panggil ewong aja jangan irvan, biar lebih enak”
Saya : “ ok wong, oya lu kok bias tau kalau gua ngband ?”
Ewong : “pas gua lagi pinjem HP lu gua ngliat, gua ikut ya kalau nanti lu ngband ?”.

Setelah saat itu ewong selalu ingin ikut,

Saya : “gimana nih temen sekelas gua mau ikut kita ngband ?”
Mukhtar : “hah..? yang bener lu, kita main aja masih berantakan ( -_- )”
Saya : “trus gimana ?”
Tri : “yaudah ajak aja, cuman mau liat doing kan”
Aji : “yaudah liat nanti aja deh”.

Hari sabtu siang hari ewong pun akhirnya ikut bersama kami, kami tak tahu harus apa karena itu pertama kali nya ada orang yang mau ikut kami ngband.

Setelah kami masuk ke studio musik kami pun mengambil alat musik masing – masing dan mulai bermain berberapa lagu POP yang kami bias saat itu, setelah berberapa menit berlalu kami bermain tiba – tiba, ewong bermain guitar dan kami pun terkejut.

Saya : “wong lu bisa main guitar ?”
Ewong : “hahaha bisa sedikit – sedikit kok, coba liat ini” ( ewong mengeluarkan kertas yang ada di tas nya dan kami terkejut untuk kedua kali nya )
Aji : “ini semua kord ?”
Mukhtar : “lu semua yang ngprint kord – kord ini ?”
Tri : “coba liat – liat”.

Setelah itu kami pun mulai bermain band bersama – sama, secara tidak langsung kami cocok dari segi pembicaraan dan selalu tertawa bersama. Kami pun sudah menggap bahwa ewong adalah + peronil kami atau personil kami yang baru.

Kami terus bersama – sama, bersama – sama dari segi bermain, mengasah ilmu musik, dan yang lain – lainnya. Kami sungguh melewati waktu yang banyak, sehingga dimana “D’Flix” berganti “MelloDramatic”. Setelah kami berunding untuk menganti nama band kami menjadi melodramatic kami pun berubah aliran yang awal nya POP menjadi ROCK, banyak lagu rock yang sudah kami sudah kuasai, saat itu saya berfikir dengan bertambah personil entah kenapa kami semakin berubah menjadi sosok band yang terus berkembah, dan panggung yang kami ikuti juga saat itu. Jaman melodramatic adalah jaman dimana kami sangat merasa menjadi band yang luar bisa, kami menjadi band dimana teman – teman kami terus bertambah. Tidak hanya pengalaman yang menyenangkan yang kami rasakan tetapi pengalaman buruk pun kami rasakan juga, semua itu sungguh pernuh dengan warna.

In memory for melloDramatic:

Aji : Vocal

Ewong : Guitar 1

Mukhtar : Guitar 2

Alsky : Bass

Tri : Drum

Next : -Dream Evolution

Belajar Alat Musik


Belajar Alat Musik ( D'Flix )

Apa mungkin di dalam pikiran kalian pernah berfikir untuk belajar alat musik?

Ini pengalaman pribadi saya tentang alat musik. Dulu pas saya masih duduk di bangku 
MAN/SMA saya hanya seorang siswa yang berangkat jam 06:00 dan pulang jam 15:00, sama seperti anak – anak seusia saya yang hanya belajar di kelas, bermain dan nakal di usia nya ( hehehe ).

Tetapi semua nya berubah ketika negara api menyerang ( loh? )

Hahaha yang benar adalah semua berubah ketika teman saya yang benama tri mengajak saya buat membuat band,

Tri : “ten mau ikut ngband nggak?”
Saya : “boleh tri”

Dengan percaya dirinya saya menerima tawaran tri meskipun kenyataannya bahwa saya sendiri tidak bisa bermain alat musik satu pun.

Saat yang di tunggu pun datang dimana saya akan menjadi anak band, di jaman saya dulu kalau kita jadi anak band itu udah keren banget ( >.< ). Tri datang dengan temannya ( aji dan mukhtar ) bisa di bilang mereka itu teman sekelasnya tri sedangkan saya beda kelas dangan mereka semua termasuk tri juga ( -_- ), teman nya tri yang benama aji melihat saya dan,

Aji : “gua aji”
Saya : “gua alsky tapi panggil aja aten”
Aji : “kata nya tri lu bisa main bass ya ?”
Saya : “eh.. hehe liat nanti aja ( binggung )”

*) Jadi ceritanya dulu saya dan tri itu satu MTs/SMP dan kami pernah ke studio musik. Kami ke studio musik dulu hanya iseng saja untuk main – main dan saat itu saya jadi pemain bass

Karena saya udah terlanjur jauh – jauh dari sekolah jalan kaki ke studio yang jarak nya hampir 4km jadi saya harus ambil resiko nya yaitu jadi ikut ngband nya ( -_-“ ).

Ketika di dalam studio musik saya kebinggungan sekali, apa yang harus saya lakukan untuk semua kebodohan saya yang saat itu udah terjadi “nasi telah menjadi bubur”, akhirnya dengan percaya diri nya saya ambil bass dan bermain bass. Semua mata melihat ke arah saya bagai kan seperti melihat orang yang bodoh sedang berpura – pura bisa melakukan apa yang tidak bisa di lakukan nya ( itu kenyataan yang menyedihkan ( -_- ).

Hari esok pun datang, saya pun merasa malu terhadap aji dan mukhtar, dan di saat itu juga aji datang ke hadapan saya,

Aji : “ten sebenernya lu nggak bisa main bass ya ?”
Saya : “………”

Di saat itu saya merasa seperti seorang yang sangat jahat karena membuat orang yang percaya dengan saya dan tiba – tiba menjadi sangat kecewa ( L ), saya pun sangat kesal dengan diri saya sendiri. Saya pun berniat dalam diri saya sendiri kalau saya akan belajar bass apa pun cara nya.

Saya pun belajar bass setiap pulang sekolah sampai malam, terus menerus tanpa memikirkan jari saya yang saat itu sudah luka – luka dan ada berberapa yang berdarah. 

Saya belajar dari apa yang saya liat dan yang saya dengar, saya mulai mengetahui kunci F, G, A, C, D, dan E. Saya selalu mengafalkan itu semua yang saya tulis di ketas, sedikit demi sedikit saya mulai mengetahui Fis, Gis, Cis, Dis, dan Bes.

Saya sudah mulai berani untuk bermain lagu dengan melihat kunci bass yang buat sendiri, ternyata apa yang saya lakukan mendapat respon yang positif dari teman – teman band saya.

Aji : “nah itu bener ten”
Mukhtar : ”wah lu udah bisa ya ?”
Tri : “kapan ajarin gua ya”

Semenjak itu kami pun resmi membuat band dengan posisi :

Aji : vocal

Mukhtar : guitar

Tri : drum

Alsky : bass

Dan nama band kami adalah “D’Flix”

Buat kalian yang benar ingin bermain alat musik kalian harus berjuang dan jangan pernah menyrah apa pun rintangan yang ada di depan, semoga pengalaman saya ini bisa membuat motivasi anda yang ingin belajar alat musik

Next : - MelloDramatic